Masyarakat di sekitar Gunung Slamet sekarang sedang khawatir. Saya juga merasa khawatir, karena orang tua saya dan saudara-saudara saya tinggal di kaki Gunung Slamet. Pasalnya sudah beberapa hari ini Gunung Slamet saat ini sedang menunjukkan aktifitasnya. Gunung setinggi 3432 meter ini adalah gunung terbesar, gunung tertinggi dan gunung terpanjang di Jawa Tengah. Lokasi gunung Slamet terletak di perbatasan kabupaten Tegal, Karesidenan Banyumas dan Kabupaten Pemalang. Jika gunung Slamet meletus, maka dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Dari pos pengamatan di Pemalang, kawah di puncak gunung Slamet terlihat mengeluarkan asap berwarna kecokelatan yang arahnya ke kabupaten Tegal dan kabupaten Pemalang. Menurut berita di liputan 6, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung mengatakan status gunung Slamet berubah dari waspada jadi siaga tiga.
Perubahan status waspada menjadi siaga 3 ini dikarenakan peningkatan aktifitas Gunung Slamet, meningkatnya frekuensi gempa vulkanik, letusan asap dan peningkatan suhu di daerah sekitar Gunung Slamet. Tim pengamat mengatakan ada peningkatan suhu air di pemandian air panas di lokasi wisata Baturaden. Biasanya suhu air hanya sekitar 38 derajat celcius, saat ini suhu mencapai 54 derajat celcius. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi, warga baru akan mengungsi setelah status gunung Slamet menjadi siaga satu.
Aktifitas Gunung Slamet Mengingatkanku Pada Ketakutan di Masa Kecil
Berita ini membuat saya terbayang lagi kisah ketakutan saya di waktu anak-anak. Waktu itu, tahun 1984 saya berusia 4 menuju 5 tahun. Gunung Slamet menunjukkan aktifitasnya waktu itu. Suara gemuruh akibat gempa vulkanik terdengar jelas. Seno kecil ketakutan, bagiamana saya menyelamatkan diri jika gunung Slamet benar-benar meletus. Mau lari kemana saya. Seno kecil membayangkan oleh aliran lahar berwarna merah membara yang mengejar. Kemana saya lari disitu ada lahar, hujan abu panas turun dengan lebat, suasana menjadi gelap.
Ketakutan ini semakin menjadi ketika seorang teman bernama Tiah mengatakan, yang kurang lebih maknanya seperti ini : Jika gunung Slamet meletus maka itu adalah pertanda kiamat akan segera tiba. Gunung Slamet adalah simbol keselamatan. Ia menjadi acuan keselamatan masyarakat tanah Jawa.
Dari perkataan teman Seno kecil ini, menyebabkan timbulnya implikasi dalam pikiran Seno kecil, jika gunung Slamet meletus maka semua gunung di tanah Jawa akan meletus. Seno kecil yang belum bisa berpikir, memasukkan perkataan teman itu ke dalam pikirannya, sehingga sampai beberapa hari Seno kecil tidak bisa tidur. Setiap pagi Seno kecil menatap puncak Gunung Slamet yang menyemburkan asap tebal, malam hari ia kembali memperhatikan puncak gunung Slamet yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Sampai akhirnya Seno kecil menyadari sendiri bahwa apa yang disampaikan temannya itu tidaklah benar. Seno kecil semakin bisa menghilangkan ketakutannnya setelah aktifitas gunung Slamet waktu itu mereda.
Ketakutan itu tidak bisa sepenuhnya hilang. Trauma, mungkin itu sebutan yang paling tepat ya. Masih ada sisa-sisa ketakutan jika membayangkan kejadian waktu itu. Saya berdoa semoga aktifitas gunung Slamet tidak menjadi bencana yang membahayakan masyarakat.
Cetak Halaman Ini
Cupu Kyai Panjala 2024
4 weeks ago
15 comments:
Bisa sampe ke Kebumen juga ya mas?
Kalo pagi juga kadang keliatan dari desaku. Pas kemarau.
saya sebagai orang bumiayu yang kost di purwokerto, hanya bisa berdoa, semoga hal buruk tidak terjadi
semoga tidak membawa korban juga ya...
wah..
kembali aktif ya
semoga semuannya yang deket gunung sudah dievakuasikan yah kang, dan semoga semuannya selamat
Semoga tak terjadi yang kita khawatirkan itu. Dan masyarakat sekitar harus sudah bersiap siap di evakuasi
Pondokku
Tahun 1984 Gn. Slamet pernah meletus ya bos?
Kalau begitu beda dua tahun sama meletusnya Gn. Galunggung di dekade 80an juga, tepatnya 5 Mei 1982.
Yup, mudah2an bencana tersebut tidak terulang kembali. Dan mudah2an pula kita selalu tabah dalam menjalani setiap cobaan dari Yang Maha Kuasa. Amin.
wah kayake bakalan ada kaya mbah marijan nie :D
wuih rajin postnya euyyy :D
itu emang ud aktifitas alam..tinggal gmn menyiapkan masyarakat menghadapi nya... semoga tidak menjadi bencana
kalo pak slamet meledak pulau jwa belah dua ngak ya?
Wah semoga apa yang ditakutkan tidak terjadi, dan semoga hal ini hanya peringatan alam saja agar manusia lebih dekat ke Yang Maha kuasa...
Semoga tidak terulang ya kang....
Ngungsi kang ayo ngungsi, cepetan.
Jangan sampe, kejadian kaya situ gintung itu..
Maaf kang baru manmpir nih,..
berpikir positf aja.
salam kenal kang
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan komentar. Secepatnya akan saya balas komentar Anda. Salam hangat.