Pesawat Untuk Menghadapi Kiamat

Dua hari yang lalu saya bertanya pada salah satu peserta bimbingan belajar di Ana Privat tentang cita-cita yang dia inginkan setelah dia besar. Saya agak terkejut mendengar jawaban anak ini. Dia menjawab bahwa cita-citanya adalah ingin membuat pesawat yang sangat besar, yang akan dia gunakan untuk mengangkut manusia nanti jika kiamat di bumi datang. Bagaimana saya tidak kaget, anak ini masih kelas 6 SD tapi dia menjelaskan tentang rancangannya dengan sangat detail. Rancangan pesawat untuk menghadapi kiamat.

Dia akan membuat pesawat yang sangat besar dan di dalamnya ada perkebunan dan pertanian. Bahan bakar yang akan dia gunakan adalah hidrogen yang dia ambil dari air. Alasan anak itu karena air akan mengalami siklus sehingga dia tidak pernah akan kehabisan bahan bakar. Dia juga mengatakan bahwa dia dikatakan gila sama teman-temannya atas cita-citanya itu. Bahkan ketika dia ditanya guru sekolahnya, gurunya juga bilang itu hal yang tidak mungkin. Tapi di depan saya, dia bersumpah akan membuktikan ke semuanya. Dia mengatakan yang dia cita-citakan itu real dan bisa dibuktikan. Ah, anak SD kok pikirannya sudah jauh banget begini.

Setelah pesawatnya jadi dia akan mengangkasa mencari planet yang bisa ditinggali oleh manusia, kalau di galaksi bima sakti / milky way tidak ditemukan planet yang bisa ditinggali manusia, dia akan mencarinya di galaksi lain. Dia dengan sangat yakin akan dapat melakukannya, karena bahan bakar yang dia gunakan tak pernah habis. Sementara itu untuk mencukupi kebutuhan oksigen para penumpang, anak itu akan menanam pepohonan (perkebunan dan pertanian) yang akan menghasilkan oksigen serta akan mengolah karbon dioksida hasil pernafasan para penumpang. Dan dia sudah siap-siap kalau matahari juga hilang, dia akan membuat miniatur matahari yang berfungsi mirip matahari, ya minimal untuk fotosintesis bagi pepohonan yang ditanamnya itu.

Hmm, saya hanya bisa menjadi pendengar yang baik. Saya mengatakan ke anak tersebut, kamu bisa. Nothing impossible. Saya juga bertanya apa yang akan kamu lakukan jika percobaan kamu gagal? Dia menjawab, bahwa dia akan meminimalisir kegagalan. Dia akan bekerja semaksimal mungkin. Tapi kalaupun gagal, anak itu tidak akan berhenti untuk mencoba lagi. Dan sekali lagi anak itu bilang, saya tidak gila. Ah, rupanya pertanyaan saya juga memojokkan anak itu. Akhirnya saya bercerita tentang Thomas Alfa Edison yang juga dulu dianggap gila dan ediot, ternyata sekarang menjadi pahlawan dunia. Dia gagal sebanyak ribuan kali tapi Thomas mencoba dan mencoba lagi sampai akhirnya Thomas dapat menerangi dunia. Saya juga bercerita tentang proses ditemukannya telepon sampai Wright bersaudara yang dianggap gila karena bercita ingin terbang ketika melihat burung. Gila sama kreatif memang beda tipis.

Lalu dari mana biayanya? Tanyaku. Anak itu menjawab, kalau pemerintah Indonesia tidak mau membiayai penelitiannya, dia akan bekerja sama dengan Amerika. Wow, kok sudah tau Amerika anak ini. Saya juga bertanya, dari mana kamu dapat ide ini? Apakah dari game? Atau film? Tidak, saya mendapatkan ide ini sendiri bukan terinspirasi dari apapun. Apakah rumahmu tersambung ke internet? Tidak jawabnya. Suka nonton TV? Tidak jawabnya lagi. Hmm, mungkin memang ide itu datang sendiri. Harus tanya Ayah Edi nih.

Wah bentar lagi puasa nih ya. Selamat menunaikan ibadah puasa. Buat kang Dede yang baru sembuh, jaga kesehatan Kang. Lagi rada2 sok sibuk nih abisnya ngurusin banyak blog, pusing juga jadi kolektor blog. Tambah lagi kerjaan didarat juga rada2 banyak nih, jadi jarang2 menggerayangi teman-teman nih. Salam buat Kang Gede Narayana yang baru saja menghabiskan malam panjang. Buat Mas Ifoel juga makasih awardnya, tapi saya udah pernah dapat, jadi linknya aja saya cantumin ya Sob. Udah dulu ah, besok lagi, mau nyambel dulu :D.

Cetak Halaman Ini

Baca Juga