Dukun Ponari & Pemilu Damai Indonesia 2009

Dukun Ponari, anak berusia 9 tahun yang sekarang duduk di kelas 3 SD sekarang menjadi berita media massa di seluruh Indonesia. Semenjak Ponari Dukun Cilik tersambar petir, dan menemukan sebuah batu "ajaib", ia memproklamirkan kemampuannya sebagai paranormal yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan Ponari berkata bahwa ia sanggup menghentikan semburan lumpur lapindo yang semenjak 2 tahun lalu sampai sekarang masih belum teratasi.

Puluhan ribu warga yang datang ke rumah Ponari untuk minta pengobatan berasal dari dalam dan luar kota. Bahkan pertandingan sepak bola nasional juga kalah animonya jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung yang akan berobat ke Dukun Cilik tersebut. Teknik pengobatannya pun relatif dibilang sederhana, hanya dengan mencelupkan batu ajaib ke air mineral, maka air mineral pun menjadi obat yang mujarab. Tapi saya tidak tahu apakah Ponari mampu mengobati kutil atau tidak hue..he...

Fenomena dukun Ponari ini menandakan bahwa bangsa Indonesia ternyata semakin irasional. Padahal sudah beberapa korban yang meninggal, niat mau berobat, tapi nyawa malah melayang karena terinjak-injak pengunjung lain yang berjibun. Dokter yang harus belajar keras dan mengeluarkan biaya banyak untuk mendapatkan status sebagai dokter, dipatahkan begitu saja oleh seorang anak ingusan bernama Ponari. Pendidikan kesehatan / medis tampak tidak memiliki peranan yang besar bagi masyarakat.

Ini juga mencerminkan Pemerintah Indonesia belum berhasil dalam menyediakan fasilitas layanan kesehatan bagi rakyat miskin. Biaya rumah sakit yang tak terjangkau bagi masyarakat, mahalnya obat-obatan yang harus ditebus, belum berhasilnya program bantuan kesehatan bagi rakyat miskin, menjadikan Ponari sebagai alternatif media pengobatan murah meriah, walaupun akhirnya nyawa harus melayang. Bahkan lebih miris lagi menyaksikan berita bahwa sebuah rumah sakit menolak pasien hanya gara-gara ia tak mampu membayat DP / uang muka. Lalu dimana peran pemerintah?

Kampanye damai pemilu Indonesia 2009, semoga bisa menelorkan pemimpin yang mampu menyediakan layanan kesehatan yang memadai dan terjangkau bagi masyarakat kecil (termasuk saya). Jangan hanya janji muluk saat berkampanye, tapi penerapan janji-janji nol besar. Tetasan pemilu Indonesia 2009 harus bisa membawa Indonesia menjadi masyarakan yang rasional. Agar perdukunan tidak ramai menyesatkan (kata Bang Haji Rhoma Irama).

Tapi bagaimana perdukunan mau hilang, lha wong yang mau mereka yang mencalonkan diri di Pemilu Indonesia 2009 juga datang ke dukun buat meminta ramalan dan petuah-petuah permenyanyan. Mereka lebih percaya ramalan ketimbang hasil penelitian lembaga survei. Mereka lebih percaya bibirnya dipasangi susuk agar kata-katanya diperhatikan orang daripada belajar bagaimana menjadi orator yang handal dari buku. Bagaimana rakyat mau rasional kalau pemerintahnya irasional.

Bagaimana dengan Anda? Anda percaya ramalan nasib, ramalan karir, ramalan cinta dan rumah tangga? Atau ramalan bintang? Percayalah, Anda tidak perlu datang ke peramal untuk meramalkan masa depan Anda. Anda bisa meramalkan nasib anda sendiri dari usaha-usaha dan kerja keras dan kerja cerdas (kata AA.Gym). Semakin besar gaya, semakin cepat pergerakan. Makin cepat pergerakan, makin besar momentum. Makin besar momentum, makin dahsyat kekuatan.

Pesan terakhir yang akan selalu ada di setiap posting sampai tanggal 1 Mei 2009 adalah, mari ciptakan Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009.

Cetak Halaman Ini

ANA PRIVAT
Jl. Maharta IV, Block A-19 No. 13, Pondok Maharta, Ciledug, Tangerang, Banten 15154. Telp. 021-926 48 700, 021-986 70 881

Baca Juga