Mesin Pencari

Program ramalan gratis tentang Cinta, Karir dan Keberuntungan di blog ini sudah di tutup.

How important are your comments?

Saya butuh komentar Anda. Terima kasih sebelumnya atas kesediaan waktunya.

Ada seorang gadis kecil anak petani yang sangat miskin sebut saja namanya Melati, rumahnya sangat reot. Selepas SD anak itu hampir tidak bisa melanjutkan ke SMP, untung saja ada kakaknya yang rela membantu walaupun keadaannya sendiri juga memprihatinkan sehingga akhirnya dengan terseok anak tersebut bisa lulus. Selama sekolah prestasi anak tersebut tidak terlalu buruk, dia selalu masuk lima besar. Namun malang, ketika hampir lulus kakaknya meninggal karena kecelakaan, sehingga selepas SMP tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke SMA. Dia mencoba melamar di sekolahnya Bapak B.J. Habibie, dia mendapat informasi tentang sekolah tersebut dari guru SMP-nya. Dia mengirim surat ke Bapak B.J. Habibie, namun balasan yang ditunggu-tunggu tak datang juga.

Suatu malam dia dilamar oleh seorang pemuda. Singkat cerita kedua pemuda dan pemudi itu saling cocok, tali cinta pun terjalin erat diantara keduanya. Saling terbuka dan saling percaya diantara mereka membuat jalinan cinta semakin erat.

Seiring berjalannya waktu bapaknya tidak lagi mampu bertani, sehingga Melati terpaksa menerima tawaran seseorang untuk bekerja di Malaysia sebagai TKI untuk membantu mencari sambung hidup keluarga. Ia minta doa restu ke pacarnya dan keluarganya dan berangkatlah. Sangat berat rasanya meninggalkan kampung halamannya, apalagi cintanya dengan pacarnya baru bersemi. Namun niatnya mengalahkan segala rasa itu.

Tahun pertama keluarganya menerima 2 surat dari Melati. Namun, tahun kedua tidak lagi terdengan kabar. Beberapa kali bapaknya menulis surat, namun balasan yang diharapkan tidak datang juga. Bapaknya sangat mengharapkan kedatangan putri satu-satunya tersebut. Rasa khawatir, rindu, cemas dan harapan atas Melati bercampur aduk di hati Bapak. Campur aduk rasa itu membuat bapaknya menulis surat yang berisi berita bahwa keadaan bapaknya sekarang sakit keras, dan sangat mengharapkan kehadiran Melati.

Inilah awal mula bencana yang akan menimpa Melati.

Sementara di kota Tawao, Malaysia, Melati duduk sambil membayangkan keadaan kampung halamannya. Kebetulan hari itu seluruh keluarga majikan tempat ia bekerja sedang pergi. Tiba-tiba di luar terdengar suara seseorang, Melati keluar dan mendapati seorang tukang pos disana. Melati menerima surat dari tukang pos itu. Tertulis teruntuk ananda tercinta Melati. Senyum tersimpul dari bibir manis Melati. surat yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sudah lama ia menantikan balasan dari bapaknya. Beberapa kali ia menulis surat ke bapaknya baru kali ini ia mendapat balasan. Melati membaca surat tersebut, mukanya berubah menjadi sedih ketika ia mendapat kabar bahwa bapaknya sedang sakit keras. Surat tersebut semakin menguatkan niatnya untuk kabur dari rumah tempat ia berkerja. Selama ini Melati sudah merasa cukup tersiksa bekerja dirumah itu. Beberapa kali ia mendapatkan penyiksaan fisik, hanya karena kesalahan kecil. Dengan membawa uang hasil jerih payahnya Melati kabur, pergi ke pelabuhan Emigresen Tawao.

Langit tampak gelap. Petir mulai menyambar, dan badai datang. Perahu yang ditumpangi Melati terombang-ambing dan akhirnya tenggelam. Melati mendapati dirinya di rumah reot milik seorang nelayan. Setelah sadar, Melati menceritakan semua yang terjadi ke Nelayan tua yang telah menemukannya di pinggir pantai Pesona Pangkal Pinang. Melati minta tolong ke Nelayan tersebut agar mau mengantarnya ke seberang, ke pulau Jawa. Nelayan itu ingin menolong tapi ia tidak memiliki perahu, hanya uang Rp. 30.000 saja yang mampu ia berikan. Nelayan itu memberitahu bahwa ada saudagar kaya disitu yang mempunyai perahu. Seminggu sekali perahunya mengirim barang dagangan ke pulau Jawa.

Melati dengan tertatih mendatangi rumah Saudagar itu. Saudagar itu sangat ramah, singkatnya Melati pun ikut ke perahu saudagar tersebut menuju Pulau Jawa. Dalam perjalanan, Melati di panggil masuk ke ruangan pribadi saudagar itu. Melati pun masuk. Terjadi percakapan empat mata antara saudagar dengan Melati. Saudagar berjanji akan mengantarkan Melati ke Pulau Jawa dengan syarat Melati harus tidur bersama saudagar tersebut. Kalau Melati tidak mau, maka ia akan dibuang ke laut. Melati menjerit sejadi-jadinya, ia berontak tapi tidak bisa memilih. Dengan hati tersayat Melati memilih untuk melayani saudagar itu.

Setibanya di Pelabuhan Tanjung Priuk, Melati diberi uang saku oleh saudagar untuk ongkos ke rumahnya. Dengan wajah pucat, langkah gontai, kusut dan tak ada lagi keceriaan Melati mengetuk pintu rumahnya. Bapaknya keluar. Melati menangis memeluk erat bapaknya. Bapaknya juga tak mampu menahan air matanya. Setelah rasa kangen sedikit terobati, bapaknya bercerita bahwa bapaknya sangat merindukan Melati, sampai-sampai bapaknya berbohong berpura-pura sakit dalam suratnya. Wajah Melati mendadak memerah, ia terlihat marah sekali. "Ternyata yang diceritakan dalam surat itu hanya bohong, bapak tidak sakit?", geramnya. "Bapak tahu, saya telah mengorbankan sesuatu yang paling berharga yang saya miliki hanya untuk menjenguk bapak yang katanya sakit!!", tambahnya, "Bapak jahaa...t...!!!".

Melati berlari sambil menangis. Ia menuju ke rumah pacarnya. Sesampainya di sana, ia menceritakan atas semua yang telah terjadi. Ia berharap pacarnya masih mau menerima keadaan dirinya. Namun, pacarnya sangat marah dan tidak mau menerima Melati yang sudah tidak lagi suci. Bahkan Melati diusir dari rumah pacarnya.

Waktu hampir Magrib. Melati berjalan gontai, tak tahu harus kemana. Wajahnya sayu, tak ada harapan. Terbayang majikannya yang selalu menahan surat untuknya dari bapaknya. Majikannya juga yang selalu mengambil kembali surat yang akan dikirimkan ke bapaknya. Hampir tiga tahun merantau tidak mendapatkan uang, hanya derita yang menimpa. Melati terus larut dalam pilu.

Kesokan harinya warga kampung digegerkan dengan ditemukannya sesosok mayat wanita usia belasan tergantung di sebuah pohon. Melati mati bunuh diri.

Yang saya harap komentar dari anda berisi tentang siapa yang harusnya bertanggung jawab atas meninggalnya Melati?

1. Melati sendiri ?
2. Bapaknya atas kebohongannya ?
3. Pacarnya atas penolakannya ?
4. Majikannya atas sikapnya ?
5. Nelayan tua karena telah memberitahu rumah saudagar ?
6. Saudagar atas syaratnya mengantar Melati ?
7. Makelar yang mencari TKI ?
8. B.J. Habibie ?

Cetak Halaman Ini

ANA PRIVAT
Jl. Maharta IV, Block A-19 No. 13, Pondok Maharta, Ciledug, Tangerang, Banten 15154. Telp. 021-926 48 700, 021-986 70 881

Baca Juga



43 comments:

Anonymous said...

Kalo dari prioritas menurut saya:
1,4,6

phiena-venus said...

Kalo mnrt saya yg paling bertanggung jawab atas meninggalnya melati ya melati sendiri. Hidup memang berat, penuh cobaan. Tapi kalo kita selalu tabah, berdoa, meminta pertolongan Tuhan, insya Allah akan diringankan. Smoga saya jg dikuatkan dlm menghadapi berbagai cobaan. Amiiinnn

Nurwita Site said...

ya dirinya dong masa kadongdong

Anonymous said...

Setiap hal memiliki pilihan,..so, tak ada yang bertanggung jawab atas meninggalnya melati, karena umur sudah ditentukan, tapi kalau bicara tentang cara melati yang gantung diri,..tentu saja melatilah sendiri yang bertanggung jawab, karena sebenarnya dia yang menentukan ..!!

Eva Caroline said...

first, thanks for alow me comment here, saya kira it's complicated system fault,mungkin harus ada undang2 yang mencegah hal itu terjadi

Anonymous said...

Prihatin lihat kehidupan Melati..
Kayaknya gak ada yg hrs bertanggung jawab yaa...
Krn itu semua sdh nasib dan takdir Melati..

Anonymous said...

melati itu harum baunya pastinya ya betulll??

Cebong Ipiet said...

menurut saya yg di list itu sesuai dengan kadar tanggung jawabnya
1. Melati sendiri
2. Bapaknya atas kebohongannya
3. Pacarnya atas penolakannya
4. Majikannya atas sikapnya
5. Nelayan tua karena telah memberitahu rumah saudagar
6. Saudagar atas syaratnya mengantar Melati
7. Makelar yang mencari TKI
8. B.J. Habibie

Cebong Ipiet said...

we e e e tapi pak BJ Habibie, makelar TKI, saya coret deh dari daptar dosa ^_^v
Terlalu jauh hubungannya.Bisa bisa kalo di sambungin seluruh umat manusia menanggung dosa bersama

Anonymous said...

sering bgt dapet story kayak gni buat diperdebatkan.. so, dari system alur yang diterapkan dari sini,
menurut saya semua tergantung dari kuatnya pendirian melati dan ketegaran melati sendiri..

Kesalahan Melati :

1. dia tak bisa berpikir rasional dan berpikir jernih atas kemampuan dan waktu yang dia punya.

2.melati tidak bisa bertindak cermat dan logis menanggapi surat dari ayahnya. seharusnya dia memverifikasi kebenaran surat dulu.

3. melati tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. dia hanyut dalam rasa rindu dan tak berpikir jauh akibat dari perbuatanya.

Kesalahan Bapaknya :

1. Bapaknya pasti bunuh diri juga karena dah bohongin anaknya mpe anaknya bunuh diri..ya kan?? hahahahahaha

Anonymous said...

yaa nggak ada yg bisa disalahkan sih... tapi mumstinya melati bisa membicarakan dengan ayahnya atas semua yg ia alami, trus bertawakal dan mendekatkan diri sama alloh, meski sulit, tapi alloh pasti akan kashi jalan keluar

Anonymous said...

I am too lazy to translate this post, anyway, I think the comments are important because you can get visitor from google, they add content to the blog.

Anonymous said...

Cerita dan pertanyaan yang menarik mas.
Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan mempunyai resikonya sendiri. Demikian pula dengan melati, saat dia memutus kan untuk menjadi TKI, dia harus siap dengan sgala resiko yang akan terjadi. Demikian juga saat mengambil keputusan-keputusan berikutnya. Sampai akhirnya mengambil keputusan bunuh diri.
Lingkungan di luar dirinya hanyalah ujian bagi dirinya, yang meneyediakan barbagai alaternatif jalan mengambil keputusan.

Anonymous said...

kalau menurut saya, melati sendiri...tidak perlu dijelaskan kenapa. soalnya hampir idem dengan yang komen sebelumnya

Riema Ziezie said...

kalau dr case ini susah jg ya menyalahkan satu2 krn kompleks masalahnya tp menurut zie sih prioritasnya ya =
1. orang tua melati (sehrsnya bs mendidik, mengarahkan dan menjaga anaknya)
2. melati - seharusnya tidak berpikir singkat karena hidup itu ya selalu saja ada masalah

Anonymous said...

Menurut saya semuanya salah (kecuali nelayan miskin dan bapak habiebie tentunya)

Tapi diantara semua orang yang salah itu hanya satu orang yang bodoh yaitu MELATI SENDIRI, hidup ini memang berat tapi mengakhirinya bukan berarti mengakhiri masalah.

Unknown said...

My Comments are complicated.

Anonymous said...

Lebih Susah dari soal UTS saya Tadi .. Hmmmmmmm

Kaka said...

Moga tambah sukses ya pak
~ http://asephd.co.cc ~

sinar said...

bagaimanapun alasannya melai tetaplah salah malah menuai dosa besar kareka dia telah bunuh diri...

Anonymous said...

wah cobaan yang berutubi-tubi, inget kyiai yg sering ceramah, "Allah tidak akan membebani umatnya melebihi kemampuan umatnya sendiri"
klo dipikir apakah cerita tsb sesuai dengan kenyataan ?

*lg di pikir2 dlu bang nti malah jadi salah2an :p

Anonymous said...

kl ditnya menurut saya, ya melati sendiri. salah menentukan pilihan. hidup adalah pilihan ... ada baik juga ada yg kurang baik atau ngak baik. ya ngak sic heheh

Anonymous said...

hmmmm salah siapa ya ? *mikir2*

Anonymous said...

kalau menurut gw sih ya melati sendiri soalnya segala keputusan ada di tangan dia. dia kan dah dewasa jadi bisa menentukan jalannya masing2

Anonymous said...

wah2..
semuanya saling berhubungan, sulit menetukan siapa yang salah..
tapi gw paling ga seneng tuh ma sudagar b***t,
sekian..

Anonymous said...

menurut saya salah melati yang lain ga bisa disalahin karena mereka itu hanya figur kehidupan, seperti halnya
burung yang membuat sarang di pohon ,dia harus siap hidup dengan binatang lain yang suat saat dapat merugikannya,seperti halnya seseorang harus bisa membawa dirinya
ke kehidupan yang diharapkannya.

Anonymous said...

well... c'est la vie.. keras dan kompleks jika dilihat dari sudut pandang yang salah... secara melati sudah 'dewasa', maka dia sendiri yang bertanggung jawab atas menghilangkan nyawanya sendiri yang bukan haknya dia..

Anonymous said...

wah wah...

susah juga nasib hidupnya melati...

gwa miris liatnya...

memang berat, namun bunuh diri bukanlah jalan penyelesaian mslh...

hrsnya pacarnya lebih ngertiin melati, klo emang sayang hrsnya bisa terima apa adanya...

mungkin disini aku mau buat kesimpulan sendiri, bukan siapa penyebab kematian melati, namun siapa penentu kematian si melati...

dan jawabannya adalah si MELATI itu sendiri...


Nice Inspiration

Kristina Dian Safitry said...

salam kenal buat melati*gubrak!*

Anonymous said...

Menurut saya yang bertanggung jawab atas kematian Melati ya Melati sendiri karena dia yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan jalannya sendiri. Sedangkan Saudagar kaya, majikan, sang pacar dan ayahnya adalah aksesoris dari semua itu. Memang berat derita yang dia alami, tetapi itu semua adalah pengaruh dari masalah sosial yang kompleks dan susah untuk diusut siapa yang bertanggung jawab. Semoga perekonomian di Indonesia semakin maju kedepannya sehingga hal-hal seperti ini tidak perlu terjadi lagi. thanks

Anonymous said...

wow, udah banjir komentar neh :)

hmm salut..;)

wah yg bertanggung jawab yah harus diri pribadi atuh kang, harus pintar membawa diri, tapi meskipun demikian tragis juga tuh hidupnya.

meskipun kita sekiranya sudah pandai2 membawa diri, jika sudah suratan takdir dan jalan yang ditempuh memang hrs seperti itu yah kita harus berserah kepada-Nya

BeHa Zone said...

Halo Pak Seno, qo punya blog ga bilang saya...masih inget ga?

Menurut saya 1 dan 2, aduh pak sedih dan serem banged siih...saya bacanya pas tengah malem ne...

ohya,

Back link saya ya di http://jualbeli-sellbuy.blogspot.com dan http://dhiez.wordpress.com

BeHa Zone said...

Dimas Bagus Parasdya Back Link Me !
http://dhiez.wordpress.com
http://jualbeli-sellbuy.blogspot.com
http://worldseocommunity.ning.com
thanks banget ya.

Anonymous said...

hanya tuhanlah yang tau kang

Anonymous said...

Yang penting bukan saya!!
Saya tidak kenal ma yg namanya Melati itu...

Kabuuurrrr...

Anonymous said...

setiap bunuh diri adalah dosa besar. Ancamannya, akan dimasukkan ke neraka selama-lamanya dan takkan pernah keluar!! Jadi yang salah ya, Melati sendiri!! Itukan hanya cobaan yang diberikan Allah untuk menguji keimanan hamba-hambanya. Allah masih sayang pada manusia sejahat apapun manusia itu, dan masih ada pilihan yang lebih baik daripada melayani saudagar dan bunuh diri!!!!

Anonymous said...

Gag ada yang perlu disalahin, Melati bunuh diri atas pilihannya sendiri karena ga sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya mas...

Anonymous said...

Melati sendiri yg paling bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.

Anonymous said...

Boleh republish gak use english, tar sumber nya juga disebutin. thx

Anonymous said...

lho ini kan dulu dah pernah mas...tp gpp ding komen zie jg dah ilang...menurut zie yg salah saudagar knp dia menolong dgn pamrih yg sgt tdk manusiawi, trus yg kedua orang tua melati kenapa tdk menanamkan nilai agama dr kecil shg klu melati ada masalah imannya kuat shg tdk putus asa, ke-3 pacarnya kenapa tdk menolong melati maybe dgn ditolong itu kan mjd sebuah nilai kemuliaan yg ga ternilai ..just my opinion

dede said...

Menurut saya Rika yang harus tanggung jawab heheeee

Dalam hal ini semua terlibat, tapi yang paling bertanggung jawab adalah melati sendiri...

Unknown said...

Karena hidup adalah pilihan, yang tentu saja komplit dengan resikonya. Dan karena itu yang menjadi pilihannya maka resikonya tiada siapapun yang paling bertanggung jawab kecuali yang memilih.

lnwslot789 said...

ดูหนังออนไลน์ฟรีง่ายๆ กับหนังออนไลน์ที่คมชัดเต็มระบบงทั้ง 4K HD สนุกง่ายๆ กับ Dragged Across Concrete คนปล้นโจร (2019) [ บรรยายไทยแปล ]

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan komentar. Secepatnya akan saya balas komentar Anda. Salam hangat.

SMS Gateway is a program to manipulate SMS from your customer. It can be auto reply, scheduled broadcast and unscheduled broadcast. SMS gateway accelerating process incoming and outgoing information in your business and increase customer satisfaction. Your business need SMS Gateway program? Phone : 0815 100 932 90 Email : anaprivatku@gmail.com

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 
---- Java Coffee. Green World Blogger Template---- © Template Design by Herro