Tingkat kesadaran berasuransi di Indonesia masih sangat kecil. Jangankan orang kecil, bahkan yang berpendidikan pun masih banyak yang belum sadar akan pentingnya asuransi. Bahkan saya sendiri, 2 tahun yang lalu juga masih anti terhadap asuransi. Ketika seorang agen menawarkan asuransi, dengan tegas saya menolak. Sampai akhirnya Guru idola saya sewaktu SMA, datang ke rumah dan menawarkan asuransi. Karena tidak enak, saya akhirnya menerima tawaran Guru saya tersebut dan mendaftarkan anak saya (Bangkit SP) untuk menjadi client perusahaan asuransi yang ia tawarkan. Saya juga tidak pernah membaca isi polis, apa saja yang di claim, dst, intinya saya mendaftar karena tidak enak.
Tiga bulan setelah saya membeli polis untuk anak saya, ketika sedang asik nonton TV, tiba-tiba anak saya kejang-kejang, saya dan istri langsung membawa ke rumah sakit terdekat. Pada saat melakukan registrasi di rumah sakit Sari Asih Ciledug, kasir bertanya, "Apakah Bapak mempunyai asuransi?". Saya baru teringat kalau anak saya sudah punya polis. "Ada Bu!". Saya menyodorkan kartu Pru Hs, ke kasir tersebut, kemudian kasir langsung menelepon ke perusahaan Asuransi. Singkat kata anak saya akhirnya dirawat selama 10 hari. Kata dokter sih karena terkena bakteri , namanya bacteri e-coly patogen. Jumlah leukosit juga diatas normal.
Setelah sepuluh hari dirawat anak saya sudah sehat dan diperbolehkan pulang. Saya ke kasir untuk mengurus biaya perawatan, tak disangka, ternyata seluruh biaya perawatan yang totalnya sekitar 12 juta rupiah, dicover sama perusahaan. Dan agen asuransi anak saya, yakni guru saya juga memberikan sebuah form claim untuk Pru Med. Form tersebut kemudian diisi oleh dokter yang menerangkan bahwa benar anak saya dirawat di rumas sakit Sari Asih, lama dirawat dan dokter yang menangani. Ternyata seminggu kemudian saya di transfer uang oleh perusahaan asuransi tersebut sebesar 2 juta. Kata agen saya, itu adalah uang santunan rawat inap selama 10 hari.
Wah, ternyata claimnya mudah, tidak ribed dan .beneran di cover semua. Padahal anak saya waktu itu baru 3 bulan terdaftar sebagai nasabah. Premi anak saya 500 ribu per bulan, sudah termasuk investasi untuk tabungan pendidikan anak saya. Berarti selama ini saya salah dalam memandang asuransi.
Dari situ rasa ingin tahu saya tentang asuransi mulai muncul, saya membaca polis anak saya, untuk beberapa hal yang saya kurang paham saya tanyakan ke agen. Akhirnya saya dan istri memutuskan untuk membeli polis. Sekarang saya, istri dan anak saya sudah mempunyai polis.
Bulan Pebruari 2013 kemarin, Bangkit kembali harus dirawat. Lagi-lagi karena jumlah leukositnya tinggi, normalnya untuk anak-anak jumlah leukosit antara 4000 - 10000, sedangkan anak saya jumlah leukositnya mencapai 27000. Seperti 2 tahun sebelumnya, saya langsung menunjukkan kartu Pru Hs, dan semua biaya rumah sakit di cover. Saya sangat terbantu dengan memiliki polis asuransi.
Saya pikir, seandainya dulu guru saya tidak datang menawarkan asuransi, sampai sekarang pasti saya masih belum sadar asuransi. Saya memutuskan untuk menjadi agen asuransi dan ikut membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi. Ke depan saya akan menuliskan berbagai hal berkaitan dengan asuransi jiwa di link ASURANSI. Udah dulu yah, sudah setahun gak update blog ini he,,he,, Salam.
Cetak Halaman Ini
Read more »»