Kerusuhan di Iran pasca pemilu presiden yang dimenangkan oleh Mahmoud Ahmadinejad dengan perolehan 66.25% suara terus berlanjut. Sampai hari ini 24 Juni 2009 sudah 20 orang meninggal ratusan orang luka-luka serta lebih dari 500 orang ditahan. Pihak oposisi Mis-Housain Mousavi menganggap pemilu kali ini penuh kecurangan. Mereka melakukan demonstrasi besar-besaran di kota Tehran dan kota lainnya di Iran. Pendukung Mahmoud Ahmadinejad pun tidak mau kalah, mereka menggelar demonstrasi tandingan untuk melawan demonstrasi yang dilakukan oleh pendukung Housain Mousavi. Suasana di Iran semakin memanas dengan bergulirnya berita di negara-negara barat yang mengatakan pemilu di Iran penuh kecurangan. Namun KPU Iran mengatakan tidak ada kecurangan dalam pemilu presidan yang sudah dilaksanakan kemarin.
Video kekerasan yang dialami demonstran Iran sudah diupload dan dapat diakses di Youtube, situs yang sudah di blokir oleh pemerintah sejak beberapa tahun silam. Video direkam menggunakan kamera sederhana dan sebagian menggunakan handphone sehingga gambar yang dihasilkan kurang bagus. Walaupun demikian video-video kekerasan Iran tersebut sudah menggambarkan dengan jelas situasi yang sedang terjadi di Iran saat ini.
Sejarah Berulang
Tahun 1953 kerusuhan serupa pernah terjadi. Amerika berada di balik kerusuhan waktu itu. Amerika melalui CIA datang menelusup dan membiayai sampai satu juta dollar untuk menggulingkan Perdana Menteri Mohammed Mossadegh. Tahun 1983 pada masa pemerintahan Ronald Reagen pernah mengutus George Bush Senior yang waktu itu menjabat sebagai ketua CIA untuk mengadu domba Iran dan Irak. Saat ini entah siapa di balik kerusuhan di Iran, namun banyak yang berpikir di balik kerusuhan kali ini pihak asing yang menunggangi para demonstran.
Kemungkinan itu bisa terjadi melihat Mahmoud Ahmadinejad adalah tokoh yang kontroversial bagi negara barat. Dia dianggap tak bersahabat membahayakan Israel sehingga Mahmoud dibenci Amerika dan Inggris. Dan kemenangannya pada pilpres 2009 ini dijadikan sebagai moment yang tepat untuk menggulingkan Ahmadinejad.
Siapakah Mahmoud Ahmadinehad ?
Di balik ketegasannya Ahmadinejad dikenal sebagai tokoh yang berwibawa dan yang jelas hidup bersahaja. Bahkan mungin dia satu-satunya presiden yang ditak mau menerima gajinya. Gaji yang ia terima adalah gaji sebagai dosen sebesar 250$. Sepanjang hidupnya dia hampir tidak pernah menggunakan dasi. Ahmadinejad juga tak pernah mengenakan lencana atau atribut lainnya di pakaiannya. Walaupun sudah menjadi presiden, dia tetap memilih tidur di lantai. Bahkan ketika ia harus menginap di hotelpun dia meminta kamar yang tanpa kasur. Dia juga dikenal sebagai orang yang akan sangat menghargai waktu, dia akan melaksanakan sholat dimanapun dia berasa ketika tiba waktunya. Beberapa tahun lalu Ahmadinejad membuka proyek nuklir. Proyek nuklir Iran inilah yang membuat pihak barat geram dan gusar. Dia mengatakan bahwa kalau negara lain boleh menggunakan nuklir kenapa Iran tidak?
Berikut adalah paparan Menteri Riset Dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman. Saya mendapatkannya dalam bentuk pdf dari www.ristek.go.id
Si Pembuat Berita
Ahmadinejad, Figur Presiden yang Bersahaja
Kusmayanto Kadiman
Cerita ini saya tulis berdasarkan pengalaman menjadi menteri pendamping selama
kunjungan kenegaraan Presiden Iran Mahmoud Amadinejad ke Jakarta, dari Selasa 9 Mei
hingga Jumat 12 Mei 2006 di Jakarta. Ahmadinejad adalah dosen, politikus pejuang,
Presiden, dan Sang Pembuat Berita.
Ahmadinejad tampil sederhana. Seperti tampilan orang-orang Persia lainnya, sulit kita
menerka berapa umurnya, ternyata pria berkumis dan berjenggot dengan bintang skorpio
ini akan merayakan ultah ke 50 pada tanggal 28 Oktober 2006. Presiden Iran ini jauh dari tampilan glamor.
Sepatu, kaus kaki, celana panjang, baju putih kerah, dan jas yang dia pakai tanpa embelembel merek terkenal dan biasa kita jumpai di dalam negeri. Ia pun tidak pernah berdasi sebagai salah satu ciri khasnya. Senyum tulus, lambaian tangan penuh kehangatan, perhatian pada semua orang, dan bahasa tubuh bersahabat adalah di antara kesederhanaan yang melekat pada diri Ahmadinejad.
Ia sekolah di bagian sipil yang menekuni iptek transportasi dari Tehran’s University of Science and Technology. Ia adalah sosok aktivis sukses yang kemudian menjadi dosen.
Dosen Kampiun
Dari dua kali memberi kuliah umum, tak diragukan Ahmadinejad adalah dosen favorit.
Tak banyak basa-basi membuang waktu dengan membaca kalimat-kalimat pembuka. Sapaan assalamualaikum dan puji syukur ke Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang adalah dua kalimat pembuka. Sesudah itu pasti keluar seloroh pemecah kebekuan yang instan dan orisinal.
Di Kampus Kuning, Depok, … seloroh sambil memuji luasnya Kampus UI yang jika lahan tersebut dibagi rata per mahasiswa maka setiap mahasiswa akan kebagian 100 meter persegi. Idem dengan kuliah umum di Kampus UIN (d/h IAIN Syarif Hidayatullah), Ciputat… seloroh segar bahwa antusiasme dan yel-yel mahasiswa disebutkan sebagai bom atom Indonesia yang tentu semakin membuat auditorium gegap gempita.
Pernyataan ini sangat dinantikan oleh para mahasiswa yang memang menunggu pernyataan bombastis. Tetapi, dengan senyum khasnya Sang Dosen menyatakan bahwa pernyataan bom atom yang dimaksud adalah kekuatan dan potensi besar yang dimiliki Indonesia yaitu generasi muda yang penuh semangat.
Walaupun banyak yang memperkirakan bahwa bahasa pengantar yang akan digunakan bahasa Inggris, namun Sang Dosen memilih menggunakan bahasa Persia yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Penggunaan dwi bahasa ini tidak mengurangi kehangatan dialog yang terjadi. Semua pertanyaan yang diajukan dosen dan mahasiswa ditanggapi dengan hangat,
komprehensif dan tanpa ada basa basi pujian apalagi cemooh atas "bodoh"nya pertanyaan
yang diajukan.
Penyampaian kuliah dilakukan tanpa banyak terikat pada naskah yang telah disiapkan,
pandangan, senyum, dan bahasa tubuh yang terbagi merata pada peserta kuliah memberi
kesan Ahmadinejad adalah Dosen Kampiun yang menjadi magnet kuat untuk diperhatikan dan disimak. Penguasaan iptek dan kemampuan sebagai dosen yang tentu menjadi modal Ahmadinejad menjadi politikus pejuang.
Politikus pejuang
Dari bincang-bincang tentang kehidupan masa mudanya sebagai mahasiswa, tak diragukan Ahmadinejad, anak dari seorang tukang di Garmsar dekat Teheran, adalah aktivis yang memperjuangkan hak dan moral yang tidak bisa didikte oleh siapa pun. Bekal pengetahuan dan pengalaman sebagai dosen ditambah dengan pengalaman segudang dalam organisasi profesi plus sikap pejuang yang kemudian mendorong Ahmadinejad untuk ikut pemilihan sebagai wali kota Teheran dan menang pada tahun 2003.
Karakter politikusnya terlihat kuat saat kunjungan, perbincangan, dan dialog dengan para pimpinan MPR, DPD, DPR, PP Muhammadiyah dan PBNU. Pertanyaan, komentar, dan
kritik tentang pengarusutamaan jender, globalisasi, embargo ekonomi, dan teknologi
sampai tekanan ekonomi-politik disikapi dengan lugas, logis, dan terkadang disampaikan dengan lucu.
Cuplikan menarik tentang kontroversi teknonuklir, "Jika nuklir ini dinilai jelek dan kami tidak boleh menguasai dan memilikinya, mengapa kalian sebagai adikuasa memilikinya? Sebaliknya, jika teknonuklir ini baik bagi kalian, mengapa kami tidak boleh juga memakainya?"
Penulis adalah Menteri Negara Riset dan Teknologi RI
Foto-foto Mahmoud Ahmadinejad
Foto 1. Ahmadinejad lebih memilih ditidur di teras rumahnya. Foto ini diambil oleh adiknya, dan akhirnya terpublikasi.
Foto 2. Selalu sholat tepat waktu. Diberitakan juga kalau sholat di Masjid, Ahmadinejad tak pernah mengambil posisi di barisan depan.
Foto 3. Selalu berpakaian sederhana.
Melihat dari kesedarhanaannya, rasanya tidak mungkin rakyatnya tidak mencintainya. Selisih suara yang diperoleh mencapai 11 juta suara. Tidak mungkin mencurangi sampai sekian suara, tidak logis. Kalau rakyatnya mencintainya, lalu siapakah dibalik kerusuhan di Iran?
Cetak Halaman Ini
Cupu Kyai Panjala 2024
4 weeks ago
11 comments:
Mas Seno, tuker link yuk, linknya mas udah tak pasang :)
@mas miftah : Udah saya add.
sederhana temenan kuwe presiden iran. pokoke top banget
Yang pasti orang luar yang tidak seneng sama iran,..tapi mudah2an jangan seperti nasib irak ya kang...
pasti orag luar yang jadi permasalahannya
orang luar pada menghujat ahmadinejad
hehehhe kalo diriku berpandangan sebaliknya
siapa tuh si capres yg kalah
bener bener pengecut sedangkan pembelanya mati di ujung peluru...
ngumpanin pengikutnya :D
Kenapa selalu Amerika yang jadi Kambing Hitamnya...........
emang selalu begitu kali ya
Sulit juga untuk mengatakan siapa dalang di balik kerusuhan di Iran.
susah untuk menebak sapa yang salah....
itulah politik.....
Siapa Dibalik Kerusuhan Iran; musuhnya ahmadinejad, juga orang asing yang tidak suka dengan gerakan revolusioner Iran
Yg pasti 'dia' yg tidak suka Ahmadinejad. Mudah2an YME melindungi Iran.
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan komentar. Secepatnya akan saya balas komentar Anda. Salam hangat.