Taksi menjadi alternatif bagi kita yang ingin menuju suatu tempat dengan cepat dan sedikit nyaman meski harus mengeluarkan kocak yang luamayan. Tak perlu membuang waktu karena bus yang ngetem, tak perlu takut bajunya lecek dan bau karena keringat, singkatnya taksi menjadi kendaraan pilihan sebagian warga ibukota. Meski kejahatan di dalam taksi sering mewarnai koran-koran dan berita kriminal di televisi, tak membuat masyarakat menolak kehadirannya. Ada yang menjadi pelaku dan sering juga menjadi korban kejahatan merupakan resiko seorang sopir taksi yang bekerja sendirian di dalam mobilnya hanya ditemani radio taksi yang terkadang mengeluarkan suara-suara yang tidak jelas.
Ketika saya melakukan perjalanan di tengah macetnya Ibukota saya sering tertawa sendiri karena geli menyaksikan seorang sopir taksi yang buang air seni dengan menghadap samping mobilnya. Entah karena memang sulit mencari WC umum, atau memang karena sudah tidak tahan menahan air seni. Bukan hanya sekali tapi begitu seringnya, saking seringnya saya menanyakan ke teman-teman pernahkah mereka melihat sopir taksi mengencingi mobilnya, hampir semua menjawab pernah melihat kejadian aneh itu. Macam-macam gaya sopir taksi membuang air seninya, ada yang menggunakan pintu taksinya sebagai penutup, ada yang buang air seni dibelakang taksinya, ada yang buang air seni disamping mobil. Mereka menggunakan taksinya sebagai penutup demi kesusilaan.
Kenapa aneh, ya jelas saja, bagi sopir taksi, kendaraan taksi jelas merupakan sumber penghasilan sekaligus sumber penghidupan si sopir taksi dan keluarganya. Namun memang tidak semua orang dapat menghargai apa yang menghidupinya. Atau buang air seni di mobilnya merupakan suatu ritual wajib bagi sopir taksi, entahlah. Ada hal terkait tentang kencingnya sopir taksi dengan perampokan. Konon buang air seni juga bisa menjadi alibi pada suatu tindakan kejahatan. Ada seorang penumpang taksi yang pernah dirampok ketika sopirnya kencing. Ceritanya begini, seorang penumpang menyetop taksi yang kebetulan berwarna biru, lalu ia menumpang taksi tersebut. Sampai di tempat yang sepi, sang sopir minta ijin untuk buang air seni. Nah, pada saat itulah seseorang lain langsung masuk ke dalam taksi dan melarikan taksi tersebut bersama dengan penumpangnya tentu saja. Begitu keluar, harta si penumpang sudah ludes di minta secara paksa oleh rampok tadi. Usut punya usut modus buang air kencing ternyata juga merupakan salah satu modus kejahatan dalam taksi.
Tapi ada juga cerita lucu tentang taksi. Ceritanya ada seorang penumpang taksi yang ternyata TKW yang baru pulang dari negara tempat ia bekerja. Ia naik taksi dari bandara, kemudian masuk tol. Di tengah-tengah perjalanan si TKW ini ingin buang air kencing. Lalu ia minta sopir untuk mencari tempat istirahat. Tetapi belum sampai tempat istirahat, si TKW sudah tidak tahan. Ia terus mendesak sopirnya untuk mencari jalan keluar, akhirnya sopirnya nyeletuk, "Kencing aja lewat jendela Bu", sambil mengusap janggutnya dan tersenyum. Gendeng memang tapi karena sudah tidak tahan dilakukanlah saran sang sopir. Dan, "crik ..crik...crik..!!!". Air seni TKW tadi mengenai muka seorang polisi yang sedang patroli. Sang polisi langsung menghentikan taksi tadi, dan memarahi sang sopir. "Kamu meludahi saya ya!!", hardik sang polisi. "Bukan saya Pak!", ujar sang sopir dengan wajah ketakutan. Sang ibu yang merasa bersalah menengahi, "Betul Pak Polisi, bukan pak sopir yang meludahi Bapak tapi...!". Belum selelesai TKW tadi menjelaskan Pak Polisi langsung memotong, "Ibu jangan membelanya, saya tadi liat sendiri orang yang meludahi saya orangnya bewokan!".
Kembali ke topik, maraknya para sopir taksi dan mungkin juga sopir angkutan umum lainnya, seharusnya juga dipikirkan oleh pengelola. Apakah disediakan alat dan tempat khusus di dalam taksi agar sopir taksi tidak kencing sembarangan. Karena selain bau pesingnya yang semakin mencemari udara yang sudah tercemar. Atau mungkin dibuat aturan tentang buang air kecil? Wong katanya dibeberapa negara tetangga, meludah sembarangan saja dikenakan denda he..he... Tentu saja fasilitas WC umum harus dibenahi terlebih dahulu. Soalnya kalau tidak dibuang air seni juga bisa jadi penyakit, tapi dibuang sembarangan juga jadi penyakit.
Ilustrasi : http://majalahversi.com/galeri/kebelet-kencing
Cupu Kyai Panjala 2024
4 weeks ago
5 comments:
wkkk..wkk..wkk....kupas...yang bermuka berewokan ....uapik tenan..kang... yups..itulah budaya negeri ini...kang..banyak orang tidak bisa menghargai diri sendiri...
namanya juga panggilan alam ga bisa ditunda mas. hahaha.
piye kabare mas?
hahahaha..ngakak...
ada juga kaya begeni ya sopir taxi..
Hahaha ada-ada aja ya si sopir taksi itu . hahaha
Gak kebayang kalo nenek-nenek yang mau kencing nya . Hihihi :D
Seneng si kita intip kontolx. Pak.
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan komentar. Secepatnya akan saya balas komentar Anda. Salam hangat.