Saat ini apa saja bisa menjadi hiburan dan komoditas. Bukan hanya ketakutan yang saat ini dijual sebagai hiburan ke masyarakat, kesedihan juga dijual, kesenangan, magic, sampai gosip, bahkan termasuk juga mencari jodoh sekarang menjadi komoditi bisnis. Take Me Out, sebuah ajang mencari jodoh yang disiarkan stasiun televisi Indosiar adalah salah satu bentuk pengkomoditian pencarian jodoh. Entah acara tersebut real atau hanya 'sinetron', yang jelas banyak juga masyarakat yang senang menyaksikan acara ini.
Dalam acara yang dibawakan oleh Choky Sitohang ini, puluhan wanita cantik berdiri, kemudian mereka disajikan seorang pria lengkap dengan profile-nya. Jika para gadis cantik ini tidak suka atau tidak berminat terhadap pria tersebut, maka mereka boleh mematikan lampu yang ada didepannya sebagai tanda tertutupnya hati mereka untuk menerima pria tersebut. Jika suka, mereka akan membiarkan lampu menyala. Jika sampai tahap akhir, ada lebih dari satu gadis yang berminat terhadap pria tersebut, maka si Pria lah yang berhak menentukan siapa gadis yang akan menjadi jodohnya. Tidak ada rahasia, semua informasi yang berkaitan dengan para kandidat dipaparkan dengan jelas dan diketahui oleh semua orang yang menonton acara tersebut.
Sebenarnya mencari jodoh sudah dibisniskan sejak lama melalui perusahaan biro jodoh. Para jomblowan dan jomblowati yang ingin mendapatkan jodoh mereka mengirimkan biodata beserta kriteria jodoh yang diinginkan. Kemudian agen biro jodoh mencocokkan data mereka, jika ada kesamaan, maka para pencari jodoh ini akan dipertemukan. Jika keduanya merasa cocok, maka tahap selanjutnya diserahkan ke mereka berdua. Namun, pada agen biro jodoh, biodata pada pencari jodoh dirahasiakan, hanya pasanganlah yang dianggap sesuailah yang mengetahui profile masing-masing pencari jodoh setelah mereka dipertemukan. Entah berapa tarif yang dipasang oleh agen biro jodoh. Ada yang tau tarif biro jodoh?
Terlepas dari banyaknya agen biro jodoh serta acara mencari jodoh serta pemasangan iklan mencari jodoh diberbagai surat kabar, saya percaya bahwa jodoh adalah salah satu takdir yang sudah digariskan. Tak ada yang dapat meramalkan jodoh, kapan seseorang akan mendapat jodoh, tak ada yang tahu siapakah jodoh yang akan menjadi pasangan hidup seseorang, tak ada yang tahu dari mana asalnya. Jadi terkadang saya tertawa membaca berita seorang gadis yang dicabuli oleh paranormal gila hanya gara-gara ingin mendapatkan jodoh. Kata dukun cabul itu, salah satu syarat agar dia mendapat jodoh adalah dengan melakukan hubungan intim dengan dukun cabul itu. Anehnya si gadis ini juga percaya saja sama omongan dukun gendeng ini.
Dari pada pergi ke dukun untuk meramalkan jodoh, bukannya lebih baik mendaftarkan diri ke biro jodoh atau ikutan acara take me out gitu atau masang iklan di koran, atau boleh juga masang iklan di blog ini :D.
Cetak Halaman Ini
Cupu Kyai Panjala 2024
4 weeks ago
12 comments:
saya percaya jodoh adalah takdir walau manusia kudu harus berusaha mencari jodohnya..saya sepakat semua ikhtiar perlu dilakukan utk mendapat teman sejati..tapi saya menilai banyaknya acara kontes2 live mencari jodoh sudah menjadi ajang komersialisasi...entah apa maksudnya? apa menaikkan rating televisi atau utk menampung org2 yang pengen numpang tenar?
bagaimanapun juga semuanya itu adalah perjuangan menurut versi pribadi dan agama masing-masing...
wahaha... cari jodoh aja kok sulit kekeke...
wekekeke, kapan yah ane nemu jodoh? apa ikutan acara take me out aja. hihihi
Yup betul kang...masalah jodoh memang ditangan Tuhan...namun manusia diwajibkan untuk berusaha...namun apabila berusaha kedukun kalopun berhasil...sebenarnya malah kasihan ama pasangan itu kang... Merdeka!!!
saya malah kebanyakan jodoh... trus gimana nih! hihihi
Saya takut nanti kalau masang iklan untuk mencari jodoh diblog ini, malah dapet beneran Sen.. Secara gw udah punya bini dua *ngarang* :D
Tapi benar kata sobat, jodoh sudah ditentukan oleh-Nya namun ikhtiar tidak boleh dilupakan.
salam super sahbat
saya ketemu mantan pacar di forum remaja karang taruna desa saya... jadul belum ada Life Biro Jodoh, kalaupun ada di koran-koran, malah tambah sulit pakai surat-suratan, belum ada sms belum punya handpone. Kita tunggu saja keberlangsungan reality show tersebut, apa bisa bertahan lama atau sekedarnya saja
wah belum tahu ada acara beginian... jarang nonton TV. Tapi kalau dipandang positif sih gapapa... yang penting tidak melanggar tatakrama ketimuran ya
Bahkan nyawa pun dijadikan bisnis nih..
sepertinya memang jodoh sdh menjadi kebutuhan sampai kapan pun :)
wah.. saya ndak tahu acara ginian kang :D
klo ikut lagi bisa dijitak dah.. heeheh
Betul juga kata Mas Seno, daripada ke dukun lebih baik ikut biro jodoh.
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan komentar. Secepatnya akan saya balas komentar Anda. Salam hangat.