ANA PRIVAT
Melayani privat & bimbingan belajar bagi TK, SD, SMP, SMA dan Umum.
Telp. 021-926 48 700, 021-986 70 881.
Membaca efek pemanasan global dari selebaran yang saya dapatkan di kampus UBL benar-benar mengerikan. Sebenarnya saya sudah belajar tentang pemanasan global sejak di bangku SMA kelas I dari Guru tercinta saya, Drs. Hasiholan Manurung. Kata beliau, global warming adalah panas matahari yang terperangkap oleh gas rumah kaca (CO2) atau sering disebut dengan istilah green house effect. Yang terbayang di benak saya, dampak global warming hanyalah es di kutub mencair, sehingga kota-kota pantai seperti Jakarta, Singapura, Inggris akan tenggelam.
Namun ternyata tidak hanya itu, es di kutub berfungsi untuk memantulkan kembali 80% panas matahari (Mr.Zawly dari NASA). Sehingga, jika es tersebut mencair, selain akan menaikkan permukaan laut, juga membuat suhu air laut dan daratan akan meningkat. Kenaikan suhu ini diperkirakan akan membuat 90% spesies laut musnah dan 75% spesies darat punah (Gregroy R, Universitas di Northwestern). Tentunya rantai kehidupan akan sangat kacau dan sangat tidak stabil. Menurut Gregroy, dampak global warming 10.000 kali lipat lebih berbahaya jika dibandingkan dengan ledakan semua nuklir yang ada di dunia. Selain itu, gas metana (CH4) yang merupakan komponen utama gas LPG yang sangat mudah terbakar akan bertebaran sehingga kebakaran terjadi dimana-mana.
Apa penyebabnya? Menurut yang saya pelajari di SMA Yadika 6 dulu, penyebab utama global warming adalah CO2 yang jumlahnya berlebih. Selama ini saya mengira sumber CO2 hanyalah respirasi (pernafasan mahluk hidup), emisi kendaraan bermotor, asap pabrik, pembusukan & kebakaran hutan. Sebagian besar buku sekolah juga mengatakan hal yang sama. Saya sangat terkejut dengan hasil penelitian para ilmuwan yang menyatakan bahwa respirasi (pernafasan mahluk hidup), emisi kendaraan bermotor, asap pabrik, pembusukan & kebakaran hutan hanya memiliki peranan yang kecil. Justru sumber utama gas rumah kaca adalah dari industri peternakan. Jumlah emisi CO2 dari seekor sapi sama dengan emisi CO2 dari sebuah mobil yang menempuh jarak 70.000 km (Miss Marthin, Chicago University). Seekor sapi yang beratnya 550 kg, dalam setahun bisa menghasilkan kotoran sebanyak 14.6 ton yang setara dengan berat 10 buah mobil. Kotoran ini akan mengalami proses pembusukan yang tentu saja akan menghasilkan gas rumah kaca.
Jadi bagaimana cara mengurangi dampak global warming? Caranya dengan tidak mengkonsumsi produk dari industri ternak seperti, daging, susu, ikan dan telur (ini akan mengurangi 50% emisi CO2 yang diproduksi oleh tubuh kita). Be a vegetarian. Lakukan penghijauan, lakukan penghematan energi dan berikan informasi ke teman-teman yang lain. Salam Hijau.
Jadi bagaimana cara mengurangi dampak global warming? Caranya dengan tidak mengkonsumsi produk dari industri ternak seperti, daging, susu, ikan dan telur (ini akan mengurangi 50% emisi CO2 yang diproduksi oleh tubuh kita). Be a vegetarian. Lakukan penghijauan, lakukan penghematan energi dan berikan informasi ke teman-teman yang lain. Salam Hijau.
ANA PRIVAT
Jl. Maharta IV, Block A-19 No. 13, Pondok Maharta, Ciledug, Tangerang, Banten 15154. Telp. 021-926 48 700, 021-986 70 881 >
6 comments:
bEtuLLL!!!!
aQ bC j9 tUh....
9mN yaH kL eS di kUtuB bNr2 mEnCaiR n hAbiZ???(aDa y9 bLg taOn 2012 eS di kUtUb bKaL aBiZ...)Hiiiiiiiiii....sErEm!!!aLamaT KiaMat dUniA qT....
aYo rAmE2 qT pdULi n ja9a bUmi qT,,,sBLuM tRLamBaT!!!(wLwPun em9 daH tELaT c...)LbiH baiK TeRLamBaT dR pD tdaK saMa sEkaLi...
Setuju, selamatkan bumi kita...
usul, klo pas belanja di toko/supermarket dan belanjaan cuman dikit , bilang sama mba'nya gak usah di plastikin, : ) 3m
Buat ngganti plastik, pake aja ember!
He he he!!
bukankah daging, susu, ikan dan telur diciptakan Tuhan untuk kita smua mas?...padahal dq suka makan telur dadar..hikss
Hi there! I simply wish to give an enormous thumbs
up for the nice information you’ve gotten right here on this
post. I will likely be coming back to your weblog for more soon.
my site ... show out juicy j big sean mp3 download
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan komentar. Secepatnya akan saya balas komentar Anda. Salam hangat.